jadi ceritanya abis geleng-geleng denger berita pembunuhan dosen UMSU. kalo dipikir-pikir miris juga yah beritanya. seorang dosen wanita (which is her age is above 60's) dibunuh oleh mahasiswanya sendiri (semester 5) dikarenakan dendam. pelaku kerap dimarahi dan diancam tidak diluluskan matakuliahnya. akhirnya pelaku sakit hati dan merencanakan pembunuhan, pelaku sudah menyiapkan sajam yang disimpan di dalam bagasi motornya. korban diikuti sampai toilet lalu dihabisi, mahasiswa-mahasiswa tidak bisa mengendalikan amarah dan bertindak hakim sendiri, sampai polisi pun kewalahan saat akan mengevakuasi tersangka. pelaku babak belur dihakimi massa.
kenapa miris?
1. hubungan keduanya adalah dosen dan mahasiswa
2. pelaku merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, which is..
daaaaaammmmmnnnnn.. yahh aku tau sih memang lidah lebih tajam daripada pedang, tapi ini kan doseen, heloo?
WAKTU JAMAN GUE DULU, dihina dosen sudah biasa. dipilihkasih juga sudah biasa. tapi overall, itu semua tanda sayang. terima kasih karena sudah diingatkan, makanya ada pepatah, guru itu ibarat orang tua di sekolah. toh, in fact, pelaku sering berbusana tak sopan, dan berperilaku nggak menyenangkan. duhhhh.. my heart goes to the lecturer
mampus dah tuh pelaku pasti merenung nyesel abis sekarang.
semoga kelak anak-anakku ngga ngrepotin dan aku bisa jadi ibu yang mandiri, siap menerima konsekuensi sebagai ibu. maksudnya gimana? jadi gini, ada kenalanyang suatu hari merong-merong ngeliat kelakuan anak jaman sekarang, dimarahin guru eh besoknya dateng ama ortunya ngelabrak. eh giliran dia mau karya wisata, sedih gilak harus pisah bis ama anaknya (emak sendiri, anak sendiri). draaaamaa abeesss.. laaahhh kan sama aja gak percaya ama gurunya kan (ya ngga sii hehehe)
yee semoga kelak aku gak jadi mak-mak lebay ya.. bisa maluk, kalo makan omongan sendiri.
eh. betewe, gimana kemajuan diet?
setelah minggu kemarin sempet turun 2 kilo. sekarang posisi sudah kembali ke titik start semua. anjaaayyyy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar