Pages

Selasa, Mei 05, 2015

curhat..

I just search "Membentak bayi" on google and found so many facts about consequences akibat "membentak bayi"..

Well.
Barusan aku ngga sengaja bentak dira gara-gara dira is soooo cranky. Sebenarnya kalo dipikir-pikir gak cranky amat sih, cuman biasanya jam 9 uda bubu, tapi ini masi aktif banget sampe jam 10.. Biasanya juga aku fine-fine aja.. Tapi mungkin karena aku sedang  lelah, dira rewel gak mau aku gendong, aku bentak nadira.. "DIRA!"
and then she cried.. Loudly..

I feel sorry towards her.
Bapak ibuk langsung bangun. Marahin aku. Gendong nafisa yang lagi main sendiri di kamar depan. Nadira juga mau diambil tapi gak aku bolehin.

Aku salah apa?
Aku cuman capek. Seharian ini gak istirahat. Gara-gara kemaren dira fisa sakit, jadwal harian jadi terbengkalai. Mandi jam 7 jadi jam 8, makan jam 9 jadi mandi. Gitu juga jadwal sore. Akhirnya jam istirahat anak-anak pun jadi kacau.
And i am sooo exhausted. Sebel juga karena gak ada yang bantuin.


Being a twins mommy memang gak semudah yang dibayangkan. Tapi  asal hati dan pikiran senang, anak-anak pasti tenang. Pikiranku selalu bahagia, aku gak pernah merasakan baby blues. (Really, i am not kidding). Aku gak pernah bilang bayiku rewel, atau aku merasa kepayahan. Aku selalu berusaha mencari solusi atas setiap permasalahan. Tapi semakin bertambah usianya, semakin aktif, keinginan bayi bukanlah sekadar lapar-haus-risih-ganti popok-tidur lagi. Apalagi dira fisa hari ini sudah tepat 7bulan. Sudah bisa berdiri menyangga setengah badannya, merangkak cepat kesana kemari, guling-guling gelundung dari kasur..

Tapi hari ini benar-benar melelahkan dan aku gak punya bala bantuan yang bisa diandalkan. Si bibik yang biasanya sampe sore harus pulang siang gara-gara suaminya tetanus, usi bronchitis batuk parah sampai rontgen paru gara-gara dokter takut dia kena TBC, bapak ibuk tio kecapean abis perjalanan. So? Aku harus mandi, makein baju, nyiapin sarapan dsb. By myself.

I know i have a maid. But idk i always try to handle everything about twins by myself. Kalo nangis dua-duanya, atau aku uda terlalu cape, baru aku minta tolong orang lain. Tapi hari ini semuanya sibuk sendiri-sendiri...

Dan sumber permasalahan datang..
Jam 3 sore biasanya jadwal mandi sore, lalu makan. Tapi ini molor. Jam 4 aku suapin dulu karena takut anak-anak keburu lapar. Lagi asik-asiknya nyuapin, ada yang bakar-bakar di depan rumah. Dan asapnya tepat masuk ke dalam rumah. Kebul-kebul pekat membunuh.

Speechless.
Kenapa gak ijin dulu? Kalo bilang duluan kan aku bisa nutup pintu dan jendela supaya asapnya gak masuk ke dalam rumah. Gak mungkin si bapak tetangga gak tau ada aku lagi nyuapin anak-anak di teras rumah.
Langsung aku masukkan anak-anak yang lagi duduk di stroller. Aku tutup semua pintu. Tapi gimana lagi, terlambatlah sudah. Asap pekat menyelimuti setiap sisi ruangan.

Asmaku kumat.
Diikuti batuk-batuk.
Kepalaku pusing hebat seperti mau pingsan
Usi batuk lebih heboh, ditambah mengumpat kasar karena gak bisa nafas.
Kita berempat seperti dibunuh di dalam rumah, oleh asap.
Kasian anak-anak..

Mungkin aku harus hand over sebagian tanggung jawab ke pembantu ya? Don't rich people difficult gitu..

Dira..
Maafin mama ya.. Mama sayang nadira chan..


Ya Allah, sayangi dira dan fisa ya.. Jauhkan mereka dari segala penyakit.. Amin..